BULAN RAMADHAN BULAN PEDULI ANAK

Momen Bulan Ramadhan yang digunakan untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan dijadikan ajang untuk memberikan santuna kepada anak yatim,yatim piatu dan anak dari keluarga kurang mampu oleh Panitia Santuna Yatim Piatu “AL_BAROKAH” yang diasuh oleh Bapak Sutrisno yang beralamat di Tiyuh Mekar Jaya (SP.5.C) Gunung Agung Tubaba,pada hari Sabtu 25 Juni 2016.

13439118_1906728922887286_3349044861908664941_n

Dalam acara tersebut tercatat 32 anak yatim,piatu,yatim piatu dan anak dari keluarga kurang mampu mendapat santunan berupa tas,busana muslim dan uang tunai ,yang diharapkan anak-anak tersebut bisa ikut merasakan meriahnya hari raya Idul Fitri.

Kepala Tiyuh Mekar Jaya  Bapak CANDRA ikut menyerahkan santunan tersebut “dana santunan ini murni dari sumbangan warga selama bulan Ramadhan yang dikumpulkan oleh BANSER-ANSOR secara dor to dor kerumah warga,uang yang dihimpun selama 3 minggu sebesar Rp.9.073.000; ini adalah kegiatan rutin Kami setiap bulan Ramadhan” tutur beliau.

13495030_1906728622887316_444819829194582757_n

Ketua PAC ANSOR Gunung Agung Bapak Nuril Iman S.Pd.I dalam sambutanya menuturkan “selain memberikan santunan untuk keperluan sehari-hari dan pendidikan ada yang tidak kalah pentingnya yaitu memberikan perlindungan dari kekerasan pisik dan kekerasa seksual yang sekarang sedang marak menimpa anak-anak dibawan umur”

PBB Gratis Tahun 2016 Hanya di Nikmati Orang kaya

Digratiskannya iuran Pajak Bumi Dan Bangunan bagi warga Tiyuh Bangun Jaya pada tahun 2016 oleh Kepalo Tiyuh ,hanya dinikmati oleh para pemilik tanah terutama para tuan tanah yang notabene merupakan orang kaya.

pbb 001Berdadarkan pada hasil Musyawarah Tiyuh pada tanggal 30 September 2015 yang dihadiri masyarakat,Perangkat Tiyuh ,Badan Permusyawaratan Tiyuh,UPIKA,BABINSA dan BABINKANTIBMAS,pada musyawarah tersebut warga menuntut janji Kepalo Tiyuh pada waktu kampanye pencalonan yang akan menggratiskan iuran PBB di tahun pertama menjabat apabila terpilih jadi Kepalo Tiyuh,dan pada saat itu beliau sudah dua tahun menjabat.Kepalo Tiyuh membenarkan kalau pada saat kampanye membuat kesepakatan dengan sekitar 200 warga untuk menggratiskan PBB apabila terpilih,dan demi mencegah perpecahan akan menggeratiskan semua,cuma baru bisa direalisasikan di tahun 2016.

Dalam hal ini pihak yang paling diuntungkan adalah kalangan tuan tanah yang memiliki tanah luas ,sebagai contok S(62 tahun) warga RT 12 RK 4 memiliki lebih dari 10 bidang tanah peladangan dan 10 bidang pekarangan total kewajiban PBB yang harus dia bayar tidak kurang dari Rp.500.000;sedangkan bagi yang tidak memiliki tanah seperti A N(34 tahun) warga RT 12 RK 4 walaupun dia warga asli tranmigrasi tetapi tidak memiliki tanah, rumah yang ia tempati numpang di tanah pekarangan orang, otomatis dia tidak menikmati penggeratisan PBB.Lain halnya dengan Sitompul walapun dia warga luar Tiyuh tetapi memiliki sekitar 20 bidang tanah peladangan tetap ikut menikmati penggeratisan PBB tidak kurang dari Rp.500.000;

Melihat kenyataan sepetri diatas bisa dipastikan penggeratisan PBB di tahun 2016 oleh Kepalo Tiyuh hanya dinikmati oleh orang kaya ,orang kurang mampu sama sekali tidak ikut merasakannya.

Mudah-mudahan uang yang digunakan untuk munutupi setoran PBB tersebut murni uang pribadi ,bukan diambil dari Dana Desa,karena akan menambah kerugian bagi warga kurang mampu.

Dana BUMDes/BUMT 2015 Dimana Rimbanya

indexAnggaran dana BUMT(BUMDes) tahun anggaran 2015 yang bersumber dari Dana Desa tahun 2015 berjumlah Rp.80 juta rupiah dibagi dalam dua bagian dalam pengelolaannya sebesar Rp.60 juta dikelola oleh BUMT Bersama dalam progran budi daya ayam kampung lokal yang telah berjalan cukup baik ,yang kedua dikelola oleh masing-masing Tiyuh sebesar Rp.20 juta namun sampai saat ini memasuki awal bulan Juni 2016, ada atu bisajadi banyak Tiyuh yang belum mengalokasikan dana  BUM Tiyuhnya,padahal mereka sudah membuat SPJ  penggunaan Dana Desa tahun 2015, bahkan sudah diperikasa oleh Inspektorat Daerah.Apakah mereka melaporkan kalau dana belum digunakan atau dibuat laporan rekayasa sedemikian rupa sehingga tidak terdeteksi ,atau sudah terdeteksi tapi adanya pembiaran,belum bisa dipastikan yang pasti ini sudah pertengahan tahun 2016 seharusnya anggaran tahun 2015 sudah direalisasi seluruhnya pada akhir tahun anggaran 2015.mudah-mudahan dana tersebut tidak mengup dan hilang terbawa angin.

Di Tahun ke-2 Pengguliran Dana Desa Tiyuh Bangun Jaya akan menerima Rp.765,5 juta

Menginjak tahun yang kedua program Dana Desa jumlah dana yang akan diterima oleh Tiyuh Bangun Jaya mencapai angka Rp.765.458.462;00 naik hampir dua kali lipat dari tahun pertama yang hanya berkisar di angka 450 juta.

Belum dirasakannya manfaat oleh masyarakat pada tahun pertama dikarenakan ketidak transparanan dalam penggunaan anggaran,masyarakat tidak mengerahui berapa jumlag anggaran dan untuk apa saja penggunaannya,bahkan tidak sedikit dijajaran pemerintahannya sendiri banyak yang tidak paham.

Oleh Sebab itu sedikit saya ulas  untuk apa saja anggaran tahun 2016 sebesar Rp.765,5 juta tersebut:

1.Digunakan untuk Penyelenggaraan Pemerintahan Tiyun ,termasuk diantaranya honorarium dan belanja ATK

2.Pelaksanaan Pembangunan,diantaranya pembangunan infrastruktur seperti jembatan,talud,atau sarana pemdidikan seperti gedung PAUD

3.Pembinaan Kemasyarakatan,diantaranya pembinaan lansi dan yatim piatu

4.Pemberdayaan Masyarakat,diantaranya kegiatan organisasi Tiyuh (LPMT,PKK,Karang Taruna,Pos Yandu,Organisasi Kesenian)

5.Pembiayaan,untuk pembiayan dipokuskan pada BUMT seperti sudah saya posting sebelumnya” https://bangunjayablog.wordpress.com/2016/03/28/dana-bumt-2015-dimana-rimbanya-3/ “anggaran 2015 senilai 20 juta belum dijalankan pada tahun ini diperkitakan anggaran akan ditambah lagi 60 juta.

Dana Desa diperuntukan guna kesejahteraan masyarakat,setiap masyarakat punya hak untuk merasakan manfaatnya.dan berkewajiban untu mengawasi pelaksanaannya.

Dana BUMT 2015 dimana Rimbanya

index

BUMT (badan usaha milik tiyuh) nama lain dari BUMDes Pada tahun anggaran 2015 sudah dibentuk kepengurusannya disetiap Tiyuh (desa) bahkan alokasi anggarannya pun sudah digulirkan,ada yang dikelola bersama dan ada yang dikelola dimasing masing Tiyuh.Khusus untuk yang dikelola di masing masing Tiyuh yang nilainya sekitar 20 juta/tiyuh masih belum jelas rimbanya,seyogyanya anggaran 2015 yang laporan pertanggungjawabannya sudah dibuat bahkan sudah diterima, anggarannya pun sudah direalisasikan dan dinikmati manfaatnya oleh masnyarakat tiyuh selaku pemiliknya.

Namun pada kenyataannya masih ada bahkan mungkin banyak ditemui dana tersebut belum direalisasikan sedangkan anggaran dana 2016 yang jumlahnya lebih besar akan segera digulirkan dari pemerintah pusat,ironisnya masih ada yang belum punya rencana tentang pemanfaatan dana tersebut,lalu apa rencana yang mereka buat pada tahap pembuatan rencana anggaran,ada pula yang berdalih belum sempat merealisasikannya karena masih banyak kesibukan.Apapun alasa yang mereka lontarkan yang jelas laporan sudah dibuat seharusnya sudah terealisasi,mudah mudahan bukan sekadar berdalih untuk menutupi kalau anggarannya sudah menguap teriup angin.

Dalam hal ini peran pengawas/pemerikasa sangat berperan,karena hal ini bis terjadi dikarenakan laporan yang dibuat kemungkinan hanya rekayasa ,yang dilihat hanya kelengkapan syarat laporannya sedangkan realisasi dilapangan belum dipembuktikannya.

Dirgahayu Desaku 3 Tahun Mati Suri

Tiga tahun sudah berlalu yang ditunggu perubahan tak datang jua kemashuran nama sekarang hanya tinggal kenangan setatus yang pernah didapat sebagai desa percontohan sudah sirna,semua kegiatan seolah berhenti,wibawa kepamongan sudah tidak ada lagi,para tokoh masyarakat sudah tidak mau peduli walau hanya sekedar duduk dikursi rapat untuk diskusi ,sudah tidak terlihat lagi kalangan muda yang meramaikan suasana.

Hari ini 33 tahun lalau ditetapkan sebagai hari jadi untuk mengenang datangnya gelombang penduduk transmigrasi untuk menetap dan mendirikan sebuah desa yang diberi nama Bangun Jaya,walau ada kegiatan untuk mengisi hari jadi tetapi tetap rirasakan hampa oleh warga,…mana patok mini yang selalu memagari jalan,mana unbul-umbul yang selalu menghiasi halaman,mana pagar siring dan hiasan jalan yang selalu menyambut hari jadi selama 30 tahu.

Kenapa ini terjadi?……makna dari hari jadi adalah mengenang jasa tokoh dan para sesepuh yang telah berkontribusi dalam mendirikan menjaga dan memelihara keberadaan desa,lalu apa arti memperingati jika para tokoh dan sesepuh sudah tidak lagi dihargai,bahkan dijadikan musuh oleh para pamong,keberadaan merekan sudah tidak dianggap lagi……..ingatlah karma dan durhaka itu dada.280720141367

HARAPAN UNTUK MENERIMA DANA DESA 1M DI TAHUN 2015 KEMBALI KANDAS

Harapan para kepala desa/kampung di Lampung untuk menerima dana sesa sebesar 1 M mulai tahun 2015 kembali kandas.Dana  Perimbangan APBD Lampung  Rp.16,954 Triliun,hanya sebesar Rp.283,565 M yang dialokasikan untuk dana desa.sehingga hanya sekitar Rp.125 J /desa

WP_20141217_029

Mungkin banyak kepala Desa yang kecewa,sebetulnya itu murupakan langkah tepat pemerintah,karena kalau dipaksakan dengan kondisi SDM aparat desa seperti sekarang sudah bisa dipastikan mereka tidak mampu untuk mengelolanya.Fakta yang ada mereka masih banya yang belum mampu mengelola dana ADD yang hanya senilai Rp.25 s/d 50 juta/desa.

KEBIJAKAN KURANG BIJAK BERUJUNG KERUSAKAN

Kebijakan untuk menutup /memortal jalan jalan poros yang merupakan jalur pokok untuk keluar masuknya kendaraan yang mengangkut hasil pertanian dan membawa masuk kebutuhan,sehinggal  jalan tersebut merupakan jalur nadi perekonomian.Dengan ditutupnya jalan tersebut sangat mengganggu pertumbuhan ekonomi.021220141822

Adapun kendaraan yang sudah terlanjur melewati atau yang terpaksa hasul melewati jalur tersebut dialihkan ke jalan kampung yang kelasnya tidak mampu untuk dilewati kendaraan  dengan jumlan dan beban kapasitas jalan poros.yang mengakibatkan keusakan pada jalan kampung tersebut.

291120141807

301120141821

Gorong-gorong plat beton yang selama 3 tahun kokoh ,hanya dalan 1 minggu jebol.

291120141808

Jalan ondelah (jalan lingkungan) yang belum genap 6 bulan dibangun oleh Dinas PU dengan dana APBD ikut hancur sebelum dinikmati manfaatnya oleh masyarakat.

Kalau sudah seperti ini siapa yang harus memperbaiki?

-Pemerintah ?

-Penguna Jalan ?

-Masyarakat ?

-atau Pembuat kebijakan ?

PENERIMA DANA KONPENSASI BBM DIAMBIL DARI DATA STATISTIK 2010

Data nama-nama penerima dana konpensasi BBM  2014 masih sama dengan data tahun 2013,padahal pada tahun 2013 saja data tersebut sudah tidak falid,bahkan diakui oleh dinas sosial bahwa data tersebut diambil dari data statistik hasil sensus tahun 2010,akibatnya data tesebut sudah tidak layak lagi untuk digunakan,sebagai contoh diwilayah kami dari 140  nama penerima lebih dari 50 nama sudah tidak layak menerima karena ekonominya sudah diatas ,bahkan ada beberapa nama yang orangnya sudah tidak ada ada yang pindah alamat ada juga yang meninggal.

sedangkan banyak keluarga yang kurang mampu justru tidak mendapat dana tersrbutkk 2014 003

RESES DPRD MEMBAWA ANGIN SEGAR UNTUK WILAYAH SEBRANG

271120141801

Reses DPRD Tanggal 27 -11- 2014 di Kecamatan Gunung Agung membawa angin segar untuk pembangunan wilayag sebrang(utara) Menurut Ketua Rombongan DPRD Bapak Roni,Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat akan mengalokasikan 60% dari 733 M (439,8 M) dana APBD untuk pembangunan wilayah sebrang,mudah-mudahan hal tersebut bisa mengurangi ketertinggalan wilayah utara dari wilayah selatan.